Cimerak - Kabupaten Pangandaran (HUMAS Bidang Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat dan Wakaf)
Transformasi pemberdayaan ekonomi umat sangat penting untuk mengurangi ketimpangan dan kemiskinan. Selain itu, peningkatan human resources atau sumber daya manusia masyarakat milenial melalui pendampingan, pelatihan dan penggunaan teknologi, yang pada akhirnya umat akan berdaya dan sejahtera menjadi kata kunci dan variabel penentu untuk Indonesia Emas 2045.
Dari pandangan tersebutlah, Arif Jalaludin, S.E., S.H., Penyuluh Agama Islam dari Kabupaten Pangandaran, mengangkat pemberdayaan ekonomi umat dalam program kepenyuluhannya pada ajang Penyuluh Agama Islam (PAI) Award 2024 Tingkat Provinsi Jawa Barat yang digelar di Bandung 21 s.d. 22 Mei 2024 lalu.
Arif keluar menjadi yang terbaik pada PAI Award Kategori Pemberdayaan Ekonomi Umat, yang secara otomatis menjadi tiket baginya dalam ajang nasional, yang akan digelar di Jakarta Juli 2024 mendatang.
“Pemerintah telah banyak berupaya melalui policy atau kebijakannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui pemanfaatan sumber daya alam, sumber daya manusia dan pemanfaatan teknologi. Salah satu upaya pemicu untuk menggapai indonesia Emas 2045 adalah Sumber Daya Manusia (SDM) Human resources, khususnya SDM kaum Milenial yang menjadi kekuatan besar dan aset bangsa Indonesia,” ujar Arif yang sehari-hari bertugas kepenyuluhan di Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran, Jumat (28/6/2024).
Untuk itu pengelolaan sumber daya manusia kaum milenial menjadi salah satu dari bagian objek penyuluhan bagi saya selaku Penyuluh Agama Islam spesialisasi bidang pemberdayaan ekonomi Umat,” imbuhnya.
Suami dari Dewi Agusiska, S.Pd. dan ayah dari Jazilal Fawaid Al-azhari dan Elmeer Jazyl Al-azhari ini, menempuh pendidikan Tinggi S1 pada Jurusan Ekonomi Manajemen (S.E.) Universitas Galuh Ciamis (2011-2014), S1 Jurusan Hukum Keluarga Islam (S.H) Tahun (2018-2022) Stisa Ashofa Tasikmalaya. serta Program Pascasarjana S2 Magister Manajemen (M.M) 2024 sedang berjalan). Pendidikan nonformal ia tempuh antara lain sejak masa (MTs-MA) menimba ilmu di Pondok Pesantren Baitul Hikmah Haurkuning Salopa Tasikmalaya. Berikutnya, sambil kuliah S1, ia menimba Ilmu di Pesantren Miftahul Huda dan Darul Ulum.
Arif Jalaludin melaksanakan kegiatan bimbingan dan penyuluhan ke berbagai lapisan dan kalangan masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja usia sekolah, remaja dewasa, ibu-ibu / bapak-bapak, dan lansia. Penyuluhan juga dilakukan ke berbagai level, mulai dari lingkup Rukun Tetangga, Rukun Warga, lingkungan Desa, Lintas kecamatan maupun Kabupaten, juga kepada Masyarakat Nelayan pesisir pantai, para kaum milenial, para pelaku usaha, UMKM, dan lain sebagainya. Berbagai metode penyuluhan dilakukan seperti ceramah, pidato, diskusi, talk show, FGD (Focus Group Discussion), dan seminar/webinar. Bentuk penyuluhannya dilakukan secara virtual daring maupun faktual di lapangan.
Penyuluhan tersebut dilakukan kepada objek sasaran yang Plural beragam, yakni di berbagai masjid, majelis taklim, Pendidikan Formal Sekolah maupun Pesantren, dan berbagai Organisasi masyarakat dan komunitas, seperti kelompok pemuda Karang Taruna, Gerakan Pemuda Ansor, Majelis Ulama Indonesia, Dewan Masjid Indonesia serta komunitas kelompok cinta bahari dan sebagainya.
Ia banyak memberikan informasi, edukasi, konsultasi, bahkan advokasi dalam berbagai permasalahan umat, utamanya pada bidang keluarga Sakinah dan Pemberdayaan Ekonomi Umat seperti pemberdayaan zakat produktif, pemberdayaan wakaf, sertifikat wakaf, serta pendampingan UMKM kaum milenial berbasis Digital.
Kontributor : Tri Budiono