Kab. Indramayu (HUMAS Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah)
Operasional penyelenggaraan ibadah haji tahun 1445H/2024M telah usai, Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat dalam kunjungan kerjanya meminta informasi dan laporan mengenai hal tersebut dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, H. Ajam Mustajam, yang didampingi oleh para pejabat Eselon III di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat, Rabu (24/7), di Asrama Haji Indramayu.
Eryani Sulam, yang memimpin kunjungan kerja ini menuturkan bahwa kunjungan kerja kali ini memiliki fokus pada perkembangan opersional penyelenggaraan ibadah haji tahun 1445H/2024M dan pembangunan Asrama Haji Iramayu.
"Seperti yang kita ketahui bersama bahwa selama penyelenggaraan ibadah haji tahun ini banyak sekali berita-berita yang berkembang di media massa dan media sosial. Sehingga kami perlu mengetahui informasi lengkapnya dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat," ujar Eryani.
Menanggapi hal tersebut, Ajam Mustajam, langsung menjelaskan bahwa tahun ini Kementerian Agama telah menerapkan beberapa inovasi dalam hal pelayanan jemaah haji yaitu One Stop Service (OSS), kawal haji dan skema murur.
"Inovasi pelayanan haji ini dimulai dari pemberangkatan jemaah haji dari Embarkasi Haji dengan Sistem One Step Service (OSS), jemaah haji mendapatkan pelayanan kesehatan dan administrasi paling lama 60 menit. Setelah itu jemaah haji dapat langsung beristirahat," jelas Ajam.
Pada saat pemberangkatan jemaah haji, Ajam menilai jemaah haji perlu banyak beristirahat sebelum diberangkatkan menuju tanah suci dan menghadapi Armuzna.
"Alhamdulillah pelaksanaan OSS ini dinilai berhasil dari beberapa testimoni jemaah haji yang merasa terlayani dengan baik dan selama di Asrama Haji jemaah haji lebih banyak istirahat," ujar Ajam.
Kemudian, Ajam menjelaskan mengenai Aplikasi Kawal Haji yang hadir untuk menjadi kanal penghubung antarjemaah haji, petugas, keluarga, dan publik, serta stakeholder lainnya. Jemaah dapat melapor, saling bantu, berbagi info dan mengapresiasi.
"Aplikasi ini dihadirkan sebagai bagian dari komitmen Kementerian Agama untuk memudahkan akses jemaah dan masyarakat dalam menyampaikan beragam persoalan dalam penyelenggaraan ibadah haji," ungkap Ajam.
Inovasi lainnya yang diterapkan pada tahun ini untuk meningkatkan pelayanan kepada jemaah haji yaitu Skema Murur. "Skema murur diterapkan sebagai ikhtiar menjaga keselamatan jiwa jemaah haji atas potensi kepadatan di tengah terbatasnya area Muzdalifah," ujar Ajam.
"Skema murur memberikan kenyamanan dengan menjaga kesehatan para jemaah haji lansia dan disabilitas, bahkan dengan adanya skema murur ini juga dapat mengurangi kepadatan jemaah di Muzdalifah," terang Ajam.
Pada fase Armuzna juga, Kementerian Agama tidak lagi menggunakan Mina Jadid. "Jadi tenda jemaah haji Indonesia di Mina lokasinya deket dengan Jamarah. Sehingga jemaah haji tidak terlalu lelah bolak balik lempar jumrah," tutur Ajam.
Keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024, Ajam menilai tidak terlepas dari peran petugas kloter yang sudah melayani dengan sabar dan semangat para jemaah haji.
Masih pada kesempatan yang sama, Ajam juga menjelaskan perkembangan pembangunan Asrama Haji Indramayu.
"Saat ini sedang dibangun mesjid dan gedung tower 3. Pada pembangunan mesjid ini dibangun dari dana hibah Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Ditargetkan tahun ini akan selesai," tegas Ajam.
Pembangunan lainnya yang akan digegas, tambahnya, yaitu pembangunan ram atau jalan ke atas aula. "Jadi, pada operasional pemberangkatan tahun depan, aula yang di atas akan digunakan untuk kedatangan jemaah haji di Asrama Haji Bekasi dan aula yang di bawah akan digunakan untuk pemberangkatan jemaah haji menuju bandara," jelas Ajam.
Ajam juga mengungkapkan alasan mesjid dibangun di depan asrama agar mesjid ini dapat digunakan beroperasi setiap saat. "Kedepannya diprediksi Asrama Haji Indramayu dapat dijadikan tempat wisata. Kami juga sedang menunggu hibah tanah 5 hektar lagi yang berada di belakang, bisa nanti dibangun rumah sakit haji," ungkapnya.
Dengan adanya Asrama Haji di Indramayu, Ajam beranggapan akan menaikan taraf kehidupan masyarakat sekitarnya. Bahkan, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati saat ini sudah mulai beroperasional penuh yang tahun lalu dikarenakan aktivitas penerbangan jemaah haji.
"Jadi, pendirian Asrama Haji Indramayu ini sangat memberikan keuntungan bagi semua aspek kehidupan," ucap Ajam.
Ia berharap dengan perkembangan pembangunan di Asrama Haji Indramayu, maka tahun depan operasional penyelenggaraan ibadah haji Jawa Barat dapat dipusatkan di Asrama Haji Indramayu. "Bahkan tidak menutup kemungkinan beberapa wilayah di Jawa Tengah yang lebih dekat seperti Brebes dan Tegal akan diberangkatkan melalui Asrama Haji Indramayu," pungkasnya.
Penjelasan inipun menjadi pencerah bagi para anggota Komisi V DPRD Jawa Barat. Namun, ada beberapa hal yang menjadi bahan evaluasi untuk peningkatan pelayanan bagi jemaah haji Jawa Barat.
Kontributor: Novam Scorpiantrien