Jl. Bukit Pakar
Timur – Kota Bandung (Humas Bagian Tata Usaha)
Staf Khusus Menteri Agama bidang Media dan Komunikasi, Wibowo Prasetyo, hadir dan bertemu langsung dengan para jurnalis dari berbagai media massa pusat dan daerah di Jawa Barat. Hadir mendampingi sebagai narasumber, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, Drs. H. Ajam Mustajam, M.Si., serta Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi (HDI) Kementerian Agama (Kemenag) Akhmad Fauzin selaku moderator, di Skyline Jl. Bukit Pakar Timur Kota Bandung, Rabu (29/5/2024).
Dalam Media
Gathering, Gus Bowo sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa peran media sangat
penting dalam penyampaian informasi kebijakan. Harapannya, kemenag dan media dapat bersama-sama
dalam menyampaikan informasi yang benar terhadap suatu persoalan.
"Saya kira
melalui acara ini bisa memperkuat
hubungan antara Kemenag dengan media. Kita tahu media sangat berperan penting
dalam menyukseskan dan mengawal berbagai program," katannya.
Gus Bowo mengatakan
bahwa ada empat isu penting aktual Bimas Islam yaitu zakat, stunting,
revitalisasi KUA dan revitalisasi Badan Kesejahteraan Masjid (BKM). Menurutnya, Isu pertama adalah potensi
zakat di Indonesia sangat besar, mencapai Rp327 triliun pertahun.
"Potensi
zakat di Indonesia ini masih sangat mungkin ditingkatkan. Apalagi kolaborasi
kolaborasi antar-stakeholder menjadi kunci utama dalam menyukseskan Gerakan
Zakat Nasional baik oleh Pemerintah, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS),
Lembaga Amil Zakat (LAZ), sektor swasta, dan masyarakat harus bekerja sama
dalam merancang dan melaksanakan program-program zakat," ungkapnya.
Isu stunting
terus dikerjakan bersama yang merupakan program nasional, termasuk oleh
Kemenag. Ditjen Bimas Islam memberikan bimbungan kepenyuluhan kepada calon
pengantin untuk diberikan bimbingan Ketika berumahtangga untuk memiliki anak
harus memperhatikan betul mengenai sekolah dan stunting.
"Isu ketiga
adalah revitalisasi KUA di seluruh Indonesia baik fisik maupun manajerial. Revitalisasi
KUA menjadi mandatory Gus Men tentang KUA sebagai layanan semua umat. Saat ini
sudah ada 1.106 KUA yang direvitalisasi dari total 5.972 kantor yang tersebar
di seluruh Indonesia," ungkapnya.
Bagaimana KUA ini
menjadi sentral layanan semua agama, tentunya juga untuk menanamkan sikap
moderat bagi semua umat, pemahaman nilai-nilai moderasi bagaimana nanti menjadi
insan yang moderat.
"Karena
tampilan fisik bagus, layanan sangat baik termasuk bagaimana menyiapkan
customer service (CS) yang baik. Apalagi KUA-nya Instagramable dan gratis tanpa
dipungut biaya apabila acara pernikahan dilangsungkan di KUA. Ini sangat
diminati anak-anak muda zaman sekarang," katanya.
Selanjutnya,
Kemenag juga melakukan revitalisasi Badan Kesejahteraan Masjid (BKM), badan ini
bertujuan meningkatkan peranan dan fungsi masjid bukan hanya untuk ibadah,
tetapi merupakan pusat kegiatan ekonomi, social dan budaya.
"Masjid
tidak boleh menjadi tempat politik praktis dan konsolidasi politik. Masjid
diharapkan menjadi sarana komunitas umat, tempat pertemuan umat muslim bahkan
agama lain sebagai pusat pemberdayaan ekonomi," ungkapnya.
Kontributor :
Shinta